Trik Wawancara Kerja Langsung di Terima Kerja

<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSyS0kLlPxe6WvI9lq6sdzfitToqZprb4gBfd0i_guv4N8c0BmFFkwezJXiYWr09026WO5X__hTZtO3XUoM64nCIQ2tIlMTmTmAGtYKQLOWFnkr4gpO1S67Xrk0vr5lFE6Ji7aTkcS4y1d/s1600/wawancara+kerja.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="219" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSyS0kLlPxe6WvI9lq6sdzfitToqZprb4gBfd0i_guv4N8c0BmFFkwezJXiYWr09026WO5X__hTZtO3XUoM64nCIQ2tIlMTmTmAGtYKQLOWFnkr4gpO1S67Xrk0vr5lFE6Ji7aTkcS4y1d/s320/wawancara+kerja.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Banyak orang gagal mendapat pekerjaan, jika tiba pada tahapan interview (wawancara).</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Padahal banyak pertanyaan umum, yang biasa ditanyakan pada saat wawancara kerja.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Beberapa contoh dari situs <a href="http://monster.com/" target="_blank">monster.com</a> ini mungkin bermanfaat.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>1. Apa Kelemahan Anda?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Ini adalah pertanyaan jebakan yang paling ditakuti. Menjawabnya, harus dengan meminimalkan kelemahan dan menekankan kekuatan Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Cari jawaban aman, misalnya: “Dalam perusahan, lobi menjadi hal penting. Biasanya lobi berlangsung di lapangan golf. Sayangnya saya tak terlalu pandai bermain golf."</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>2. Mengapa Kami Harus Mempekerjakan Anda?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Ringkas pengalaman Anda.</div><div style="text-align: justify;">Misal: "Dengan pengalaman lima tahun bekerja di industri keuangan, saya terbukti menghemat uang perusahaan. Saya yakin saya akan memperkuat tim Anda."</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>3. Mengapa Anda Ingin Bekerja di Perusahaan Ini?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Pewawancara ingin mendengarkan jawaban yang menunjukkan Anda punya perspektif jitu ketimbang sekedar melamar karena ada lowongan.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Misalnya, "Saya telah memilih perusahaan kunci yang misinya sejalan dengan nilai-nilai saya, di mana saya tahu saya bisa bersemangat dengan misi dan visi perusahaan ini. Perusahaan Anda berada pada posisi tertinggi dalam daftar pilihan yang diinginkan."</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>4. Apa Tujuan Hidup Anda?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Bicara tentang jangka pendek dan tujuan menengah, lalu baru masa depan.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Misalnya, "Tujuan saya adalah untuk segera mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan yang berorientasi pada pertumbuhan perusahaan. Tujuan jangka panjang saya akan tergantung pada bagaimana perusahaan itu bergerak. Saya berharap akhirnya menempati posisi dengan tanggung jawab."</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>5. Mengapa Anda Meninggalkan Pekerjaan Sebelumnya?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Tak semua pekerjaan sebelumnya berakhir mulus.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Jika Anda menganggur, cantumkan alasan dalam konteks positif: "Saya berhasil bertahan dalam dua putaran perampingan perusahaan, tetapi putaran ketiga adalah pengurangan paling besar-besaran dalam angkatan kerja, sehingga tak terelakkan, saya termasuk di dalamnya."</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>6. Kapan Anda Merasa Paling Puas dalam Melakukan Pekerjaan?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Pewawancara ingin tahu apa yang memotivasi Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Beri alasan terbaik.</div><div style="text-align: justify;">Misal: "Saya merasa sangat puas dalam pekerjaan terakhir saya, karena saya bekerja secara langsung dengan pelanggan dan menangani masalah mereka, yang merupakan bagian penting dari pekerjaan saya." Anda berbagi kesuksesan Anda dengan tim kerja.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>7. Apa Kelebihan Anda Dibanding Kandidat Lain?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Apa yang membuat Anda unik?</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Ini penilaian atas pengalaman, keterampilan dan sifat-sifat Anda.</div><div style="text-align: justify;">Ini contoh jawaban singkat, jika pekerjaan Anda berhubungan dengan kemampuan teknis sekaligus pelanggan: "Saya memiliki kombinasi unik, keahlian teknis dan membangun hubungan dengan klien, yang memungkinkan saya memanfaatkan pengetahuan yang saya miliki sambil mengurai informasi sebaik mungkin."</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>8. Apa Tiga Hal Positif Tentang Anda Menurut Mantan Atasan?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Inilah saat yang tepat untuk menonjolkan diri Anda sendiri, lewat mulut orang lain.</div><div style="text-align: justify;">Contoh jawaban yang bisa Anda sodorkan: “Mantan atasan saya mengatakan sayalah pekerja terbaik yang pernah bekerja padanya. Dia sangat bergantung pada saya, dan dia menyukai gaya bercanda saya."</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>9. Berapa Gaji yang Diinginkan?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Persiapkan jawaban dengan meriset rata-rata gaji untuk bidang dan posisi yang Anda inginkan.</div><div style="text-align: justify;">Jika tak siap, salah satu jawaban yang mungkin adalah, dengan mengajukan pertanyaan balik: “Dalam kisaran berapa biasanya Anda menggaji seseorang dengan latar belakang seperti yang saya miliki?”</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>10. Keputusan Tersulit Apa yang Pernah Anda Buat?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Pertanyaan ini ingin menilai penanganan stres Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Beri jawaban positif dan harus didasarkan pada pengalaman sebelumnya.</div><div style="text-align: justify;">Anda harus memberitahu mereka bahwa bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun, Anda tidak akan mundur dan dapat mengambil keputusan yang bijaksana.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>11. Bagaimana Anda Menghadapi Tekanan?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Apa yang akan Anda lakukan, ketika Anda kehabisan waktu ketika harus melakukan satu pekerjaan?</div><div style="text-align: justify;">Jawaban yang baik adalah memberitahu mereka bahwa Anda selalu mengalihkan stres Anda menjadi hal yang produktif dan Anda bekerja lebih baik di bawah tekanan.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>12. Apa Kelebihan Anda?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Ini waktunya untuk jualan hal menonjol tentang Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Ini saatnya memberitahu mereka seberapa baik Anda bekerja, bahasa yang Anda kuasai, seberapa baiknya Anda menghadapi tenggat waktu dan memberitahu mereka kemampuan sosial yang positif yang Anda miliki.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>13. Bagaimana Menjadi yang Terbaik di Bidang Anda?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Pertanyaannya datang dalam setiap bidang, misalnya apa yang membuat seorang penulis menjadi penulis yang baik?</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Apa yang membuat seseorang menjadi manajer yang baik dan sebagainya, tergantung posisi yang Anda incar.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Beritahu mereka tentang elemen kunci dalam posisi Anda dan gambarkan beberapa kasus kegagalan karena mengabaikan elemen kunci yang Anda sebutkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Yakinkan mereka Anda yang terbaik</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div>

Trik Wawancara Kerja Langsung di Terima Kerja

Banyak orang gagal mendapat pekerjaan, jika tiba pada tahapan interview (wawancara). Padahal banyak pertanyaan umum, yang biasa ditanyakan ...

Read more »

10 Penyebab Kegagalan Dalam Wawancara Kerja

<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM08X1U-De3VTvOuaZk7-j9N4iQkmExzW2T9BqoRytcDwDHvwU_kriO-5fhdU9jUuAYse7XNqp8OPFu9FMeqYS-OQFxFTxfz23u7aqGdHoticSpYM-GemPtbNyabhPZRF34r5tcbqH9Hok/s1600/Tips-Wawancara-Kerja.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="10 Penyebab Kegagalan Dalam Wawancara Kerja" border="0" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM08X1U-De3VTvOuaZk7-j9N4iQkmExzW2T9BqoRytcDwDHvwU_kriO-5fhdU9jUuAYse7XNqp8OPFu9FMeqYS-OQFxFTxfz23u7aqGdHoticSpYM-GemPtbNyabhPZRF34r5tcbqH9Hok/s1600/Tips-Wawancara-Kerja.jpg" title="10 Penyebab Kegagalan Dalam Wawancara Kerja" width="200" /></a></div><div style="text-align: justify;">Kesuksesan mendapatkan panggilan wawancara kerja setelah bekerja keras melamar berbagai lowongan mungkin membuat Anda merasa sangat bahagia hingga ingin melompat. Namun belajar untuk dapat berhasil pada sesi wawancara kerja membutuhkan waktu yang tidak sebentar serta latihan yang tidak sedikit. Sangat mudah untuk terjebak dengan pertanyaan yang dilontarkan HRD hingga Anda terlihat bingung untuk menjawabnya. Ketika Anda tidak dapat menebak pertanyaan apa yang akan dilontarkan HRD, berikut adalah beberapa hal yang disarankan tidak Anda lakukan yang dapat menghancurkan kesempatan Anda untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>1. Berpakaian tidak sopan</b>. </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Saat ini nampaknya masih saja ada beberapa orang yang memakai celana jeans atau celana pendek pada saat wawancara kerja. Walaupun Anda melamar ke perusahaan yang industrinya terlihat santai Anda seharusnya masih menggunakan pakaian yang formal. Berpakaian terlalu santai akan membuat Anda terlihat tidak serius untuk melamar lowongan yang tersedia.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>2. Bersikap seenaknya</b>. </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Percaya atau tidak, beberapa orang masih menerima telepon pada saat wawancara kerja. Perlu Anda ketahui bahwa hal ini tidak akan membuat Anda terlihat baik di hadapan HRD.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>3. Menceritakan keburukan atasan atau perusahaan terdahulu</b>. </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Pernah mendengar pepatah ”Dunia selebar Daun Kelor”, banyak orang yang bekerja di berbagai industri dan mengenal banyak orang. Anda tidak akan pernah tahu jika mantan atasan mengenal seseorang di tempat Anda melamar. Jika Anda lakukan hal ini maka akan muncul kekhawatiran dari HRD bahwa Anda akan membicarakan keburukan mereka di masa yang akan datang dan ternyata Anda bukan pemain tim yang baik.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>4. Menunjukkan Bahasa tubuh yang mengganggu</b>. </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Lakukan latihan bahasa tubuh yang baik dengan teman Anda sebelum melakukan wawancara kerja. Duduk bersandar dapat membuat Anda terlihat malas sementara duduk terlalu maju membuat Anda terlihat agresif. Cobalah untuk duduk dengan tegak, jangan silangkan lengan Anda dan berhati-hatilah dengan rasa gugup yang Anda miliki, jangan gigit kuku atau memutar-mutar rambut Anda. Perhatikan setiap kata yang disampaikan HRD hingga mereka tahu bahwa Anda tertarik dan mendengarkan, tidak ada yang lebih buruk dari mendapatkan penolakan dikarenakan Anda terlihat tidak tertarik dengan lowongan yang dibuka.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>5. Mengeluh</b>. </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Walaupun Anda harus menghadapi kemacetan ataupun cuaca buruk yang melanda, coba hindari menyampaikan keluhan kepada HRD. Beberapa HRD mungkn tidak menganggap hal tersebut terlalu serius akan tetapi akan menganggap hal tersebut sebagai kesan pertama mengenai diri Anda. Jangan sampai mereka menilai Anda secara salah.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>6. Datang telat pada sesi wawancara kerja</b>. </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Manajer HRD dan stafnya memiliki kesibukan tinggi, jika Anda membuang waktu mereka dikarenakan Anda telat maka Anda tidak akan meninggalkan kesan yang baik. Banyak HRD akan menolak Anda hanya dikarenakan masalah keterlambatan.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>7. Tidak mengerjakan pekerjaan rumah</b>. </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Hal ini merupakan satu dari beberapa keluhan yang disampaikan HRD. Banyak kandidat yang tidak mengetahui informasi mengenai perusahaan yang mengundang mereka wawancara, membuat HRD bertanya-tanya mengenai keseriusan dari kandidat tersebut. Sebuah penelitian kecil akan sangat membantu Anda, setidaknya pelajari situs, anggota dewan, dan laporan tahunan perusahaan sebelum Anda datang wawancara.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>8. Membicarakan kehidupan pribadi Anda secara berlebihan</b>. </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Sudah seharusnya Anda menunjukkan pribadi dan memberikan informasi detil mengenai setiap pertanyaan yang dilontarkan, akan tetapi tidak ada yang lebih buruk dari pandangan HRD mengenai kandidat yang membicarakan hal yang tidak perlu terlalu banyak sehingga menghalangi proses wawancara yang berjalan. Coba untuk tidak menunjukkan informasi pribadi terlalu banyak kecuali memang diminta oleh HRD terkait.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>9. Tidak menanyakan cukup pertanyaan</b>. </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Jika Anda tidak bertanya pada saat wawancara, HRD tidak akan menganggap Anda serius melamar ke posisi yang ditawarkan. Bertanya menunjukkan Anda telah melakukan riset mengenai perusahaan dan terkait dengan posisi yang Anda lamar.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>10. Mengatakan hal yang tidak pantas</b>. </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Ada banyak cara yang membuat perkataan Anda terlihat tidak pantas di hadapan HRD tanpa Anda sadari. Utnuk menghindari hal ini selalu perhatikan reaksi HRD jika mereka terlihat kaget dengan perkataan Anda, sebaiknya Anda segera berhenti dan meminta maaf serta coba untuk memperbaiki kesalahan Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Proses mencari pekerjaan saja sudah cukup sulit tanpa membuat sesi wawancara Anda gagal. Latih kemampuan wawancara kerja Anda sebelunya dan pastikan Anda tidak melakukan kesalahan kecil ini. Semakin siap diri Anda maka smakin tinggi percaya diri yang Anda miliki dan Anda semakin dekat dengan pekerjaan baru Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>Sumber</b>:</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.jobstreet.co.id/career-resources/10-hal-yang-dapat-membuat-wawancara-kerja-anda-gagal/" target="_blank">http://www.jobstreet.co.id/career-resources/10-hal-yang-dapat-membuat-wawancara-kerja-anda-gagal/</a></div>

10 Penyebab Kegagalan Dalam Wawancara Kerja

Kesuksesan mendapatkan panggilan wawancara kerja setelah bekerja keras melamar berbagai lowongan mungkin membuat Anda merasa sangat bahagia ...

Read more »

Tips Wawancara untuk Lolos Melamar Pekerjaan

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5dKCDh4aUf98rGlJltgdbSMxS-1rvrbrYpbM5TQffQikO-9IcJ0wBfzffqbiXsKACdOGjUv1AOfq0GR7WggSHv4dQSZCH-FD4Bl5j9pho9QMerGF9Bb3IG80QcNmV16pOakzbYhB81xll/s1600/kartun+orang+wawancara+kerja+-++Interview+Kerja.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5dKCDh4aUf98rGlJltgdbSMxS-1rvrbrYpbM5TQffQikO-9IcJ0wBfzffqbiXsKACdOGjUv1AOfq0GR7WggSHv4dQSZCH-FD4Bl5j9pho9QMerGF9Bb3IG80QcNmV16pOakzbYhB81xll/s1600/kartun+orang+wawancara+kerja+-++Interview+Kerja.jpg" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam proses seleksi melamar pekerjaan, wawancara sering kali dianggap mudah. Namun dalam sesi wawancara beberapa orang gagal mendapatkan pekerjaan yang didambakannya. Untuk itu sesi wawancara harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Berikut tips rahasia sukses wawancara saat melamar pekerjaan; </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. <b>Berapa gaji yang Anda minta? </b></div> <div style="text-align: justify;"> Jawab: Sebutkan gaji yang besarnya realistis. Lihat mata pewawancara, sebutkan jumlah, dan berhentilah bicara. Jangan bohong tentang gaji yang Anda terima di kantor sebelumnya, bila Anda sudah bekerja. Bila Anda merasa bahwa gaji Anda di kantor yang sekarang terlalu kecil, berikan penjelasan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. <b>Apa kelebihan utama Anda? </b></div> <div style="text-align: justify;"> Jawab: Pilih potensi Anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang Anda lamar. Hindari respons yang generik seperti pengakuan bahwa Anda pekerja keras. Lebih baik, berikan respons berupa, “Saya selalu diperbudak daftar pekerjaan yang saya buat sendiri. Sebab, saya tidak mau pulang sebelum pekerjaan di kantor beres semua.” </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3.<b> Apa kekurangan Anda yang paling jelas?</b> </div> <div style="text-align: justify;"> Jawab: Jangan bilang Anda seorang perfeksionis (menunjukkan bahwa Anda sombong). Lebih baik, jujur saja dan sebutkan kelemahan yang kongkret. Misalnya, Anda lemah menghitung di luar kepala, dan karenanya Anda mengatasinya dengan membawa kalkulator. Tapi, kemudian, susul dengan kelebihan Anda.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 4. <b>Di mana Anda melihat diri Anda lima tahun lagi?</b> </div> <div style="text-align: justify;"> Jawab: Gambarkan posisi yang realistis. Kira-kira dua-tiga posisi di atas posisi yang Anda lamar sekarang. Jangan sertakan cita-cita yang tak ada hubungannya dengan lamaran pekerjaan Anda, misalnya, ingin jadi bintang sinetron atau jadi novelis. Sebab, Anda akan tampak tidak fokus.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 5. <b>Mengapa Anda ingin meninggalkan kantor yang lama?</b></div> <div style="text-align: justify;"> Jawab: Jangan sampai mengemukakan hal yang negatif. Kalau kenyataannya begitu, ucapkan dalam kalimat ‘positif’, misalnya bahwa Anda tidak melihat ada ‘ruang’ di mana Anda bisa berkembang. Lalu, jelaskan mengapa Anda menganggap bahwa pekerjaan di kantor baru ini memberi kesempatan yang lebih baik. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 6. <b>Adakah contoh kegagalan Anda? </b></div> <div style="text-align: justify;"> Jawab: Ungkapkan kegagalan yang pernah Anda alami, tapi yang sudah terpenuhi solusinya. Supaya, pewawancara tahu bahwa Anda punya usaha untuk mengatasi masalah </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 7.<b> Apakah Anda punya pertanyaan? </b></div> <div style="text-align: justify;"> Jawab: Berikan paling sedikit dua pertanyaan yang terfokus pada kantor baru ini. Misalnya, Anda bertanya apakah kantor ini sudah punya website. Atau, bisa juga Anda mempertanyakan kehadiran CEO yang Anda tahu baru saja diangkat – apakah membuat kinerja perusahaan semakin baik, dan semacamnya. Jangan bertanya tentang kepentingan Anda sendiri, misalnya, apakah karir Anda akan berkembang di sana. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Apa yang menjadikan seseorang selalu sukses untuk menggapai impiannya? Tampil beda dan memiliki keunggulan komperatif mungkin salah satu yang menjadikan Anda selalu berada di dalam posisi terdepan! </div> <div style="text-align: justify;"> Termasuk dalam meraih karier dan mengungguli orang lain dalam mencari pekerjaan yang sesuai. Ada beberapa trik atau strategi yang perlu disiapkan agar Anda sukses dalam melewati tahapan untuk mengejar karier yang diidam-idamkan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Modal nekat saja, pasti tak cukup.. Di sini juga anda bisa menemukan beberapa lowongan kerja yang mungkin tak ada salahnya jika anda mencobanya. (tslb) </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Sumber</b>: <a href="http://id.she.yahoo.com/tips-wawancara-untuk-lolos-melamar-pekerjaan-185630256.html" target="_blank">http://id.she.yahoo.com/tips-wawancara-untuk-lolos-melamar-pekerjaan-185630256.html</a></div>

Tips Wawancara untuk Lolos Melamar Pekerjaan

Dalam proses seleksi melamar pekerjaan, wawancara sering kali dianggap mudah. Namun dalam sesi wawancara beberapa orang gagal mendapatkan...

Read more »

10 Pertanyaan Terlarang Dalam Wawancara Kerja

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipdbRF3UcvfP9oesnO0JLIyCeV2qzBKXHFX3aFa-G4_RThhnXeCaL7UyxIiC47kIiXuutsgz24SpEu5Bsm2ZO1-WFfdQ3CfHddBf5Wgz4zlFbTKjvHfEw3Lo7J33sxqYMsE1dVWxo8WSsU/s1600/tips-wawancara-kerja.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipdbRF3UcvfP9oesnO0JLIyCeV2qzBKXHFX3aFa-G4_RThhnXeCaL7UyxIiC47kIiXuutsgz24SpEu5Bsm2ZO1-WFfdQ3CfHddBf5Wgz4zlFbTKjvHfEw3Lo7J33sxqYMsE1dVWxo8WSsU/s320/tips-wawancara-kerja.png" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> “Ada yang ingin Anda tanyakan?” Pertanyaan itu amat mungkin Anda dengar di ujung wawancara kerja. Ada dua alasan Anda diberi kesempatan bertanya. Pertama, si pewawancara ingin membantu Anda memahami pekerjaan dan perusahaan. Yang kedua, dia ingin “membaca” Anda lebih jauh — dari pertanyaan yang Anda ajukan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pertanyaan yang salah bisa menghancurkan kesan bagus yang Anda buat di awal wawancara, jadi hindarilah 10 pertanyaan berikut: </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. <b>Perusahaan Anda bergerak di bidang apa?</b> Jika Anda mengajukan pertanyaan tentang perusahaan yang bisa dengan mudah dijawab dengan mencari di internet, Anda bisa dianggap tidak melakukan persiapan, tidak memiliki motivasi, dan malas. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. <b>Tunjangan apa yang Anda tawarkan?</b> Jangan bertanya tentang keuntungan dalam tahap ini, dan Anda tentu saja tidak perlu bertanya tentang detail keuntungan tersebut, misalnya siapa yang memberi tunjangan kesehatan, apakah mencakup tunjangan kesehatan gigi, berapa hari liburan, dan seterusnya. Waktu untuk bertanya tentang tunjangan adalah ketika Anda menegosiasikan detail tawaran kontrak. Pada tahap ini, pertanyaan Anda harus fokus pada pekerjaan itu sendiri dan organisasi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. <b>Bisakah saya pulang pukul 15:00 pada Kamis?</b> Jika Anda mulai bertanya tentang perlakukan khusus sebelum mendapatkan pekerjaan, pihak perusahaan akan berasumsi Anda bakal sering meminta perlakukan khusus. Baik itu permintaan untuk mendapatkan jam kerja yang berbeda, memiliki waktu libur khusus, atau yang lainnya, sekarang bukan saatnya membuat permintaan. Jika Anda sudah mendapat tawaran pekerjaan, baru Anda bisa menegosiasikan permintaan Anda. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 4. <b>Apakah Anda melakukan tes narkotik?</b> Jika memang iya, Anda akan segera tahu. Bertanya tentang itu akan memberikan kesan buruk kepada Anda.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 5. <b>Apakah saya bisa mendapatkan peran penting (untuk sesuatu yang tidak terkait dengan pekerjaan yang Anda cari)?</b> Anda mungkin sangat tertarik tentang operasi media sosial perusahaan atau acara besar yang mereka adakan di Hollywood setiap tahun, tapi jika itu tidak terkait dengan pekerjaan yang Anda cari, jangan mengartikan bahwa hal itu lebih menarik bagi Anda daripada pekerjaan yang sedang Anda bicarakan dengan pewawancara.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 6. <b>Apakah karyawan mendapatkan diskon produk?</b> Tahap percakapan ini adalah tentang apakah ada kecocokan satu sama lain. Jika mengajukan pertanyaan ini, Anda akan dianggap hanya tertarik tentang apa yang bisa diberikan perusahaan kepada Anda. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 7. <b>Apakah Anda memeriksa referensi?</b> Anggaplah sebagian besar perusahaan benar-benar memeriksa referensi. Bertanya tentang hal itu mengartikan bahwa Anda memiliki sesuatu yang disembunyikan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 8. <b>Berapa lama waktu yang Anda berikan untuk istirahat makan siang?</b> Semua hal yang mengimplikasikan bahwa Anda fokus untuk menjauhi pekerjaan daripada mengutamakan pekerjaan akan memberi cerminan buruk kepada Anda. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 9. <b>Mengapa saya harus menerima pekerjaan ini?</b> Jika Anda tidak bisa menentukan sendiri apakah pekerjaan tersebut adalah pilihan Anda, pihak perusahaan tidak akan membantu Anda untuk menemukan jawaban yang Anda cari. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 10. <b>Bagaimana hasil wawancara saya?</b> Pertanyaan ini membuat pewawancara bingung. Pewawancara yang baik akan memerlukan waktu untuk memproses hasil wawancara Anda dan membandingkan Anda dengan kandidat yang lain. Jangan mengakhiri wawancara dengan catatan yang janggal. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Sumber</b>: <a href="http://id.she.yahoo.com/10-pertanyaan-terlarang-dalam-wawancara-kerja-070909063.html" target="_blank">http://id.she.yahoo.com/10-pertanyaan-terlarang-dalam-wawancara-kerja-070909063.html</a></div>

10 Pertanyaan Terlarang Dalam Wawancara Kerja

“Ada yang ingin Anda tanyakan?” Pertanyaan itu amat mungkin Anda dengar di ujung wawancara kerja. Ada dua alasan Anda diberi kesempatan b...

Read more »

Saran-Saran Menghadapi Wawancara

<div style="text-align: justify;">Bagi Anda pencari kerja yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini.<br /> <ol><li>Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara</li> <li>Jika tidak diberitahu terlebih dahulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.</li> <li>Mempersiapkan diri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan diajukan pewawancara.</li> <li>Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara).</li> <li>Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah.</li> <li>Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.</li> <li>Ucapkan salam (selamat pagi / siang / sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).</li> <li>Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang.</li> <li>Persiapkan surat lamaran dan CV anda.</li> <li>Ingat dengan baik nama pewawancara.</li> <li>Lakukan kontak mata dengan pewawancara.</li> <li>Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.</li> <li>Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.</li> <li>Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.</li> <li>Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih.</li> <li>Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi.</li> <li>Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda.</li> <li>Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.</li> <li>Ajukan beberapa pertanyaan bermutu diseputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum.</li> <li>Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara.</li> <li>Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.</li> <li>Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.</li> </ol><br /> </div>

Saran-Saran Menghadapi Wawancara

Bagi Anda pencari kerja yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini. Pastikan ...

Read more »

Pengaruh Kontak Mata dan Suara dalam Wawancara

<div style="text-align: justify;">Apakah pengaruh kontak mata pada saat wawancara? Bagaimana juga pengaruh intonasi suara terhadap keberhasilan wawancara?<br /> <br /> Dalam wawancara seringkali faktor diluar "isi" seringkali dapat mempengaruhi keberhasilan suatu wawancara. Mulai dari penampilan, sampai cara berbicara.<br /> <br /> Seorang pewawancara yang berpengalaman akan merasakan sebagian karakter yang diwawancara dari sinar matanya. Tidak perlu dengan memelototi, atau dengan sinar mata syahdu, melainkan tataplah secara wajar kepada pewawancara.<br /> <br /> Intinya, bahwa melalui tatapan Anda selama wawancara haruslah menandakan:<br /> <ol style="text-align: justify;"><li>Apakah Anda cukup percaya diri,</li> <li>Apakah Anda berpikir positif terhadap proses komunikasi dalam wawancara tersebut,</li> <li>Apakah Anda jujur dengan isi komunikasi Anda,</li> <li>Apakah Anda tampil "jujur" sesuai dengan kepribadian Anda yang sebenarnya, tidak dibuat-buat.</li> </ol><br /> Intonasi akan memperlihatkan apakah Anda seorang yang percaya diri atau tidak. Tidak perlu dengan cara mengatur suara seperti seorang pemain sinetron, tetapi cukuplah bahwa Anda dapat menggunakan intonasi yang menarik minat lawan bicara untuk terus berkomunikasi.<br /> <br /> Usahakan tidak memberi nada agresif, atau nada "menutup" diri. Gunakanlah intonasi yang mewakili dengan isi pesan Anda. Volume, warna, dan irama memang harus diatur dengan baik, tetapi bukan harus menjadi orang yang tampil bukan sebagai dirinya sendiri.<br /> <br /> </div>

Pengaruh Kontak Mata dan Suara dalam Wawancara

Apakah pengaruh kontak mata pada saat wawancara? Bagaimana juga pengaruh intonasi suara terhadap keberhasilan wawancara? Dalam wawancara s...

Read more »

Wawancara dan Tes Psikologi (Psikotes)

<div style="text-align: justify;">Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima. Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.<br /> <br /> "Padahal tinggal wawancara lo, kok gagal. Dulu juga begitu, selalu kandas di tahap ini". Keluhan macam itu banyak kita dengar dari mereka yang tak lolos dalam wawancara psikologi untuk melamar kerja. Sebuah kenyataan yang menyesakkan, apalagi kebanyakan tahapan wawancara berada diakhir proses seleksi. Lolos di sini berarti si calon diterima di tempat kerja yang baru.<br /> <br /> Wawancara psikologi punya banyak makna. Ada beberapa versi, salah satunya, menurut Bingham dan Moore, wawancara adalah "... conversation directed to define purpose other than satisfaction in the conversation itself". Sedangkan menurut Weiner, "The term interview has a history of usage going back for centuries. It was used normally to designate a face to face meeting of individual for a formal conference on some point."<br /> <br /> Dari kedua definisi itu didapatkan kondisi bahwa wawancara adalah pertemuan tatap muka, dengan menggunakan cara lisan, dan mempunyai tujuan tertentu.<br /> <br /> Jangan dibayangkan wawancara itu sama dengan interogasi karena tujuan utamanya memang "berbeda", meskipun sedikit serupa dalam hal menggali dan mencocokkan data. Yang pasti, cara yang dipergunakan dalam kedua hal itu berlainan.<br /> <br /> Interogasi lebih menekankan pada tercapainya tujuan, dengan berbagai cara dan akibat, baik secara halus maupun kasar. Posisi interogator lebih tinggi dan bebas daripada yang diinterogasi, serta lebih langsung.<br /> <br /> Bandingkan dengan wawancara psikologi, di mana kedudukan antara pewawancara dan yang diwawancarai relatif setara. Kondisinya pun berbeda, karena tidak ada penekanan serta tidak menggunakan kekuasaan. Bahkan dalam kondisi ekstrem, seorang calon karyawan yang diwawancarai bisa saja tidak menjawab, pewawancara pun tidak akan memaksa. Namun, hal itu tentu akan sangat mempengaruhi penilaian dalam pengambilan keputusan seorang psikolog.<br /> <br /> Cocok berbobot<br /> Wawancara dalam tes psikologi (psikotes) sebenarnya satu paket dengan tes tertulisnya. Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Istilah kerennya mendapatkan "the right man in the right place".<br /> <br /> </div>

Wawancara dan Tes Psikologi (Psikotes)

Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima. Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab ap...

Read more »

Memilih Jawaban Yang Tepat Dalam Interview (Wawancara)

<div style="text-align: justify;"><b>1. Bagaimana anda menggambarkan diri anda sendiri?</b><br /> <br /> Contoh jawaban yang tepat:<br /> <br /> Latar belakang pendidikan telah mempersiapkan diri saya untuk menjadi konsultan keuangan yang terbaik yang pernah ada. Baik, akan saya ceritakan secara rinci bagaimana saya mempersiapkan diri saya. Saya adalah sarjana lulusan perguruan tinggi dengan jurusan akuntansi dan keuangan pada universitas X. Saya menguasai teori mengenai investasi dan juga pengalaman kerja di danareksa selama 2 tahun. Kedua hal itu telah mempersiapkan saya secara matang pada pekerjaan ini.<br /> <br /> <b>2. Coba ceritakan tentang diri anda</b><br /> <ul><li>Ceritakan tentang diri anda, tetapi bukan kisah hidup anda</li> <li>Berikan penjelasan singkat seperti pendidikan, target jabatan yang ingin dicapai, pengalaman pada bidang pekerjaan yang anda lamar dan latar belakang pendidikan yang berhubungan dengan posisi yang anda inginkan.</li> </ul><br /> <b>3. Apa kelebihan yang anda miliki?</b><br /> <br /> Jika membicarakan tentang kelebihan, hal ini tergantung pada jenis pekerjaan yang anda lamar.<br /> <br /> <b>4. Apa kelemahan anda?</b><br /> <b><br /> </b> Pilihan jawaban untuk menjawab pertanyaan mengenai kelemahan diri:<br /> <br /> <b>a. Ungkapkan kelemahan anda sebagai suatu hal yang positif </b>:<br /> <ul><li>"Saya terkadang tidak sabar dan hal itu membuat saya bekerja menjadi berlebihan."</li> <li>"Ketika saya memulai suatu pekerjaan, saya biasanya lupa untuk beristirahat makan siang.”</li> <li>"Karena saya perfeksionis. Saya selalu menemui kesulitan dalam hal bekerjasama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, karena saya khawatir orang lain tidak dapat menyelesaikannya sebaik saya."</li> </ul><br /> Catatan : ungkapan perfeksionis sudah terlalu sering di ungkapkan.<br /> <br /> <b>b. Kemukakan kelemahan anda dalam suatu bidang dan juga berikan penyelesaiannya</b> :<br /> <ul><li>"Saya mempunyai masalah dengan pengucapan, jadi saya terbiasa membawa kamus sebagai pegangan."</li> </ul><br /> <b>c. Pilihan lain</b> :<br /> <ul><li>Berikan alasan yang sederhana kepada pewawancara bahwa tidak ada kelemahan anda yang akan membuat hasil pekerjaan anda tidak maksimal.</li> <li>Beri pernyataan bahwa kelemahan anda itu adalah suatu kesalahan dan anda telah belajar dari kesalahan itu dan telah belajar untuk mengatasinya.</li> </ul><br /> <b>5. Dimana anda ingin berada dalam 5 (atau 10 atau 15) tahun lagi?</b><br /> <b>6. Apa yang anda inginkan dalam hidup anda?</b><br /> <br /> Ungkapkan secara halus pertimbangan ketika merespon pertanyaan jenis ini :<br /> <ul><li>Kejujuran/ambisi/keinginan anda untuk bekerja pada perusahaan</li> <li>Hindari jawaban yang seakan-akan perusahaan itu milik anda.</li> <li>Jangan mengungkapkan secara keseluruhan akan hal yang menyangkut pribadi (seperti pernikahan, keluarga), namun fokus pada tujuan anda secara professional.</li> </ul><br /> Contoh respon terhadap pertanyaan di atas :<br /> <ul><li>Untuk anda ketahui bahwa saya adalah orang yang tepat untuk mengisi jabatan yang ditawarkan. Dan jika dalam masa mendatang nanti saya dicalonkan pada posisi yang lebih tinggi, maka saya tidak akan melewatkannya.</li> <li>ATAU : " Saya mengharapkan untuk tetap berada dalam perusahaan dan dalam 5 tahun kedepan saya akan membuat perubahan besar dalam perusahaan ini."</li> <li>ATAU: "Saya ingin menjadi yang terbaik dalam perusahaan ini sebagai__________."</li> </ul><br /> <b>7. Pernahkah kau mempunyai konflik dengan pimpinan atau pengajarmu?</b><br /> <ul><li>Pewawancara akan melihat apakah anda adalah seseorang yang berkualitas atau calon pegawai yang biasa-biasa saja.</li> <li>Jangan jatuh kedalam jebakan.</li> <li>Dan jika anda benar-benar TIDAK pernah mempunyai masalah, ceritakan bagaimana mengatasi jika anda bertemu dengan masalah.</li> </ul><br /> <b>8. Apa alasan perusahaan kami menggaji anda?</b><br /> <ul><li>Ceritakan apa yang membedakan anda dengan kandidat lain.</li> <li>Ungkapkan dengan jelas bahwa kemampuan anda dapat memenuhi kebutuhan dari perusahaan.</li> </ul><br /> <b>9. Bagaimana anda menggambarkan pekerjaan impian anda?</b><br /> <br /> Gambaran tentang pekerjaan impianmu harus tergambar tidak jauh berbeda dengan pekerjaan yang kau lamar sekarang.<br /> <br /> <b>10. Apakah anda memilih bekerja pada pencarian informasi atau dengan bekerjasama dengan orang-orang?</b><br /> <ul><li>Biasanya pewawancara menjelaskan tentang pekerjaan dan kekuatan pada tiap bagian pekerjaan.</li> <li>Jangan membuat diri anda terlihat lemah pada bidang tertentu</li> </ul><br /> <b>11. Kriteria apakah yang harus dimiliki untuk menjadi pimpinan yang sukses?</b><br /> <br /> Pertanyaan itu biasanya mempunyai 2 tujuan :<br /> <br /> <ul><li>Bagaimana anda mengatasi dirimu dengan manajemen.</li> <li>Bagaimana anda melihat dirimu sendiri sebagai seorang pimpinan</li> </ul><br /> <b>12. Apakah latar belakang pendidikan anda mempersiapkan anda pada jabatan yang anda inginkan?</b><br /> <br /> Gambarkan latar belakang pendidikan anda yang ada hubungannya dengan pekerjaan yang anda lamar. Berikan contoh nyata, jika memungkinkan.<br /> <br /> <b>13. Berapa banyak pelatihan yang akan anda ikuti untuk meningkatkan kualitas kerjamu?</b><br /> <ul><li>Kata kuncinya adalah produktif.</li> <li>Anda dapat segera produktif. Pastikan ekspresi keyakinan pada dirimu untuk dapat membuat perubahan secepatnya.</li> </ul><br /> <b>14. Kenapa IPK anda tidak terlalu tinggi?</b><br /> <br /> Jangan menyangkalnya dan membuat-buat alasan. Respon anda akan dapat mengubah nilai anda sebagai calon pegawai.<br /> <ul><li>Anda sangat aktif pada olahraga, kegiatan di luar kampus yang menyebabkan penurunan nilai anda, namun hal itu membuat anda senang berkompetisi.</li> <li>Anda bekerja sambilan semasa anda kuliah yang membuat penurunan nilai, namun membuat anda mempunyai pengalaman tentang pekerjaan.</li> <li>Anda membuat beberapa kesalahan, dan anda telah belajar dari kesalahan itu dan menjadikan kesalahan itu sebagai pengalaman anda.</li> </ul></div>

Memilih Jawaban Yang Tepat Dalam Interview (Wawancara)

1. Bagaimana anda menggambarkan diri anda sendiri? Contoh jawaban yang tepat: Latar belakang pendidikan telah mempersiapkan diri saya un...

Read more »